Type pria yang biasa - biasa saja
Mungkin beberapa orang di sekitarku bertanya - tanya, —mengapa aku bisa begitu menyukainya begitu dalam.
Jawabnya mudah saja, karna rasa ini didapatkan dengan jangka waktu yang tidak singkat. Meski pikirku bodoh, semua yang kulakukan memang sia - sia.
Pria yang selalu menjadi alasanku ingin tersenyum setiap kali mata kita bertemu, sekali gus membuatku selalu berkaca pada diriku sendiri.
Bibirnya yang cerah, matanya yang dalam, rambutnya yang terkadang berbentuk seperti jamur— (rambutmu itu terkadang terlalu kepanjangan tau), dan baju putih dengan celana coklat yang selalu menjadi favoritku ketika dia datang ke tempat Tuhan sangat dekat dengan kita, terlihat biasa saja tapi mampu menyiapkan tempat istimewa didalam sana yang tak semua orang mengerti.
Sosoknya yang tidak ku kenal sedalam orang - orang, tapi bisa membuatku ingin merubah hal - hal buruk rupa dalam diriku menjadi lebih baik sepertinya.
Ketika kita tak sengaja berada di satu kelompok yang sama, kau bilang
"Terkadang aku menangis saat gelap sudah menutupi dunia, kedua orang tua ku mampir dalam pikiranku, membuat bendungan itu seketika pecah"
Ketika mata kita saling melihat ku sadari kedua mata mu yang sudah berubah tapi senyummu masih sempat kau tunjukan.
Jujur saja, saat itu jika bisa aku mendekatimu, akan ku peluk dirimu yang mencoba tegar dengan hatiku yang mulai terbuka sangat tidak terkendali.
Saat ku tau dirimu selangkah lebih maju dari kemarin, baru aku sadar kalau kamu bukan hanya sekedar "pria biasa - biasa saja" lagi, kamu lebih dari sekedar dirimu yang aku kenal dulu.
Meskipun saat kita bertemu kita sering kali tidak berinteraksi, tapi melihatmu terlihat baik-baik saja sudah cukup membuatku bahagia.
Komentar
Posting Komentar