foto lama, rasa lama, ingatan lama.


Saat kulihat sekali lagi foto itu, sekali lagi pula diriku ini merasa tidak pantas untuk berada disamping mu. Rasanya seluruh pikiran ku beramai - ramai untuk menyadarkan betapa memalukannya jadi diriku yang sekarang ini. Jadi yang menyukaimu.

Dibandingkan kamu yang lalu berkata pernah menyukainya, aku merasa bersalah karna seperti menghalangi ditengah - tengah hal tersebut. Never ending circle, selalu saja hal tersebut yang mampu membuat semua pikiranku kacau dengan perasaan bersalah.

Tidak pantas, pikirku saat aku mengharapkan hal - hal indah bersamamu. Aku ini siapa, sampai - sampai berani memikirkan hal itu.

Penghalang besar seolah - olah berpikir ini memang jalannya, ketika jarak antara kamu dan aku, saling berhadapan, sejajar. Rasanya bibir ini keras sekali, untukku tarik melebar, tersenyum kedepan.

Aku tak ingin tersenyum ketika hatiku masih sedih ketika berhadapan dengan dirimu, jika ku paksa energiku pasti akan sangat boros untuk yang lain.

Aku tak ingin merasa tertuntut hanya karna harus tersenyum, aku menari hanya untuk Dia—, tapi terkadang aku lupa akan hal tersebut dan memilih untuk tidak melakukannya dan malah memikirkan dia yang tak ada rasa.

Ku diskusikan hal ini dengan seseorang yang kupercaya, katanya—

"semua manusia ga pantes/layak natal, tapi kita di layakan jadi kamu layak kokk bersanding disebelah diaa"

Entah aku harus bahagia atau tidak, entah aku harus pecaya seperti aku percaya pada dia yang berbicara, tapi yang dia katakan ada benarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Type pria yang biasa - biasa saja

Sempurna.