Bicara dengan pura - pura

-

 


Jika bisa aku jujur pada dirimu, sebenarnya diriku ini juga sangat lelah. Berpura - pura pada semua hal yang sejujurnya ingin ku lakukan, dalam lubuk hatiku jika bisa, ingin sekali aku memanggil namamu sebanyak mungkin, mengajakmu bercanda seperti yang ku lakukan pada yang lainnya, tapi ga bisa.

 Aku ga pengen ceritain kamu pake bahasa baku, aku pengen ceritain kamu pake bahasa biasa, aku pengen kamu ngerti, aku pengen kamu juga kangen kaya aku kangen ke kamu, aku juga pengen kamu jatuh cinta kaya aku Jatuh cinta ke kamu. Aku pengen nungguin kamu selama yang aku bisa, tapi aku ga tau aku bakal baik - baik ajh atau engga kalo nanti ternyata aku ga dapet apa - apa dari kamu, aku pengen banget kita suka - sukaan kaya moan sama siti, aku ga suka kalo harus cuekin kamu terus - terusan, tapi aku juga ga bisa kaya gini terus - terusan, aku ngerti kamu masih belum bisa, aku juga tau alasannya, cuman aku sedih kalo harus terus - terus gini. Harusnya dari awal ga usah suka - sukaan kali yah? Kayanya aku emang ga cocok suka - sukaan, tapi dari dulu dari kita kecil kenapa aku harus ngalah terus sama kamu? Kenapa harus ke ulang terus terusan?? Kamu juga kaya nya udah terlanjur risih yah sama aku? Tapi mau kaya gimana lagi? kamu mah banyak yang sukain, coba aku? Aku ga ada samsek njir malah aku nambahin orang yang suka ke kamu. Temen - temen aku juga kayanya udah capek kalo harus ngedengerin cerita tentang kamu doang, mereka tuh ngingetin aku terus buat berhenti ajh tapi kenapa ga bisa?? Aku juga ga ngerti.

Aku juga ngerasa kaya bego sendiri kalo mikirin kamu, bisa bisanya aku mikirin orang yang orangnya sendiri ajh ga mikirin aku hahahha.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Type pria yang biasa - biasa saja

-
Gambar
  Mungkin beberapa orang di sekitarku bertanya - tanya, —mengapa aku bisa begitu menyukainya begitu dalam . Jawabnya mudah saja, karna rasa ini didapatkan dengan jangka waktu yang tidak singkat. Meski pikirku bodoh, semua yang kulakukan memang sia - sia . Pria yang selalu menjadi alasanku ingin tersenyum setiap kali mata kita bertemu, sekali gus membuatku selalu berkaca pada diriku sendiri.  Bibirnya yang cerah, matanya yang dalam, rambutnya yang terkadang berbentuk seperti jamur— (rambutmu itu terkadang terlalu kepanjangan tau), dan baju putih dengan celana coklat yang selalu menjadi favoritku ketika dia datang ke tempat Tuhan sangat dekat dengan kita , terlihat biasa saja tapi mampu menyiapkan tempat istimewa didalam sana yang tak semua orang mengerti . Sosoknya yang tidak ku kenal sedalam orang - orang, tapi bisa membuatku ingin merubah hal - hal buruk rupa dalam diriku menjadi lebih baik sepertinya.  Ketika kita tak sengaja berada di satu kelompok yang sama, kau bila...
Baca selengkapnya

Sempurna.

-
Mustahil jika mengharapkan sesuatu yang berbeda dari yang kamu lakukan biasanya, tapi karna kamu melakukan semuanya seperti biasa, aku jadi bertanya - tanya, mengapa kamu selalu jadi yang paling akhir? Bukannya lebih pas jika kamu berada ditengah? Ku rayakan ucapan pertama kali yang kau kirim, aku rayakan pula beberapa kali kamu menyebutkan namaku, ini membuktikan bahwa aku memang orang yang tidak pintar. Tidak seperti dirimu. Tapi jauh dari itu, aku rasa hari ini aku lebih beruntung, meskipun hanya satu hari saja, rasanya melegakan. Banyak orang yang mendoakan, banyak juga harapan orang - orang, begitu juga dengan harapanku. Tidak rumit, harapanku hanya ingin menjadi lebih bahagia, lebih baik, dan juga lebih mengerti. Sebenarnya banyak sekali, tapi ketika aku memikirkannya terlalu dalam, aku rasa ke-tiga hal tersebut sudah lebih dari yang aku inginkan sekarang. Semoga semua doa - doa yang baik, yang mereka harapkan, yang mereka ucapkan, maupun kirimkan padaku bisa menguatkanku untuk t...
Baca selengkapnya

foto lama, rasa lama, ingatan lama.

-
Gambar
Saat kulihat sekali lagi foto itu, sekali lagi pula diriku ini merasa tidak pantas untuk berada disamping mu. Rasanya seluruh pikiran ku beramai - ramai untuk menyadarkan betapa memalukannya jadi diriku yang sekarang ini. Jadi yang menyukaimu. Dibandingkan kamu yang lalu berkata pernah menyukainya, aku merasa bersalah karna seperti menghalangi ditengah - tengah hal tersebut. Never ending circle, selalu saja hal tersebut yang mampu membuat semua pikiranku kacau dengan perasaan bersalah. Tidak pantas, pikirku saat aku mengharapkan hal - hal indah bersamamu. Aku ini siapa, sampai - sampai berani memikirkan hal itu. Penghalang besar seolah - olah berpikir ini memang jalannya, ketika jarak antara kamu dan aku, saling berhadapan, sejajar. Rasanya bibir ini keras sekali, untukku tarik melebar, tersenyum kedepan. Aku tak ingin tersenyum ketika hatiku masih sedih ketika berhadapan dengan dirimu, jika ku paksa energiku pasti akan sangat boros untuk yang lain. Aku tak ingin merasa ter...
Baca selengkapnya